Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang
melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar.
Pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru
sebagai fasilitator. Kaitannya bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini
menunjukkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya
didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan)
kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan. Baik buruknya sebuah
komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran (media) dalam komunikasi tersebut.
Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media
termasuk dalam media pembelajaran.
B.
Kedudukan Media dalam Sistem Pembelajaran
System adalah suatu totalitas yang terdiri
dari sejumlah komponen atau bagian yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Pembelajaran dikatakan sebagai sebuah
system karena didalamnya mengandung komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
C.
Hakikat Media Pembelajaran
Kata media dalam “media pembelajaran”
berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau
‘pengantar’. Dalam bahasa arab, media adalah perantara (وسائل) atau pengantar
pesan dari pengantar ke penerima.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan
untuk tujuan pembelajaran / pelatihan.
Pengertian Media Pembelajaran menurut para
ahli pendidikan diantaranya:
1. Menurut
AECT (Assosiation for Educational Communication and Technology, 1977). Media
merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan dalam proses penyampaian
informasi.
2. Gerlach
dan Ely (1971) berpendapat bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
3. Menurut
NEA (National Educational Assosiation). Media adalah bentuk-bentuk komunikasi
baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat
dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan di baca.
4. Menurut
Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya mendefinisikan media adalah suatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan kemauan audien
(siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses pendidikan .
5. Zakiah
Darajat mengutip Rostiyah dkk. media pendidikan merupakan alat, metode, dan
tehnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan
interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran
di sekolah .
Dari
beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran
merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan
kepada sasaran yaitu penerima pesan tersebut. Bahwa materi yang ingin di
sampaikan adalah pesan pembelajarannya serta tujuan yang ingin dicapai adalah
terjadinya proses belajar mengajar.
Apabila
dalam satu dan hal lain media tidak dapat menjalankan sebagaimana fungsinya
sebagai penyalur pesan yang diharapkan, maka media tersebut tidak efektif dalam
arti tidak mampu mengkomunikasikan isi pesan yang diinginkan dan disampaikan oleh
sumber kepada sasaran yang ingin dicapai.
D.
Kriteria Media Pembelajaran
Gerlach
menyebutkan bahwa media jika dipahami dalam garis besar adalah manusia, materi
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu meperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap (Arsyad (2002).
Ruseffendi,
(1994:132) mendefinisikan alat peraga matematika atau media pembelajaran matematika
merupakan alat untuk menerangkan / mewujudkan konsep matematika. batasan bahwa alat peraga merupakan alat
bantu mendidik dan mengajarkan siswa agar apa yang diajarkan mudah dimengerti
oleh siswa.
Dalam
hal ini, Muchadis (1996:14) mengemukakan beberapa kriteria yang dapat dipakai
untuk menentukan keberhasilan suatu media pembelajaran.
Adapun kriteria keberhasilan media terdiri
atas :
1.
tingkat
ketertarikan,
2.
keterpahaman,
3.
kredibilitasnya,
4.
tingkat
identifikasi perilaku atau kejadian,
5.
ketepatan
pesan yang disampaikan,
6.
daya
penuh terhadap pemusatan perhatian,
7.
tingkat
kesesuaiannya dengan usia,
8.
keefektifan
pendekatannya,
9.
keseimbangannya
dengan kelompok masyarakat,
10. tingkat penghargaan terhadap nilai-nilai
11. tingkat keakuratan isinya,
12. kontribusinya terhadap kemampuan daya ingat,
13. efektif, dan
14. standar teknis.
Beberapa
istilah media pembelajaran yang kebanyakan para ahli pendidikan membedakannya
antara media dan alat peraga, namun kedua istilah tersebut juga digunakan
saling bergantian. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih
media, antara lain tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan,
kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis
dan biaya. Oleh sebab itu,
Beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
1)
Media
yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Masalah tujuan pembelajaran ini merupakan komponen yang utama yang
harus diperhatikan dalam memilih media. Dalam penetapan media harus jelas dan
operasional, spesifik, dan benar-benar tergambar dalam bentuk perilaku
(behavior).
2)
Aspek
materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam memilih media. Sesuai
atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan akan berdampak pada
hasil pembelajaran siswa.
3)
Kondisi
audien (siswa) dari segi subjek belajar menjadi perhatian yang serius bagi guru
dalam memilih media yang sesuai dengan kondisi anak. Faktor umur, intelegensi,
latar belakang pendidikan, budaya, dan lingkungan anak menjadi titik perhatian
dan pertimbangan dalam memilih media pengajaran.
4)
Ketersediaan
media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan
digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
Seringkali suatu media dianggap tepat untuk digunakan di kelas akan tetapi di
sekolah tersebut tidak tersedia media atau peralatan yang diperlukan, sedangkan
untuk mendesain atau merancang suatu media yang dikehendaki tersebut tidak
mungkin dilakukan oleh guru.
5)
Media
yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada
audien (siswa) secara tepat dan berhasil guna, dengan kata lain tujuan
ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
6)
Biaya
yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang
akan dicapai. Pemanfaatan media yang sederhana mungkin lebih menguntungkan
daripada menggunakan media yang canggih (teknologi tinggi) bilamana hasil yang
dicapai tidak sebanding dengan dana yang dikeluarkan.
Imansjah Alipande (2000 : 153) mengemukakan,
“Alat bantu mengajar atau alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan dalam mengajar agar pengajaran
dapat berlangsung efektif dan efisien.
E.
Klasifikasi Media Pembelajaran
Dalam perjalanannya, perkembangan media pembelajaran
mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang
dimanfaatkan adalah sistem percetakan yang bekerja atas dasar prinsip
mekanistik. Kemudian teknologi audio visual menggabungkan penemuan mekanistik
dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah
mikro procesor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interaktif. Berdasarkan
perkembangan tersebut, maka media pembelajaran dapat diklasifikasikan dalam 4
kelompok, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio
visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, media hasil
penggabungan teknologi cetak dan computer.
Menurut
Rudi Bretz mengklasifikasikan ciri utama media pada unsur pokok yaitu: suara,
visual, dan gerak. Untuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk,
yaitu: gambar visual, garis (liner graphic), dan simbol. Dia juga membedakan
media siar dan media rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi media;
a)
Media
audio visual gerak
b)
Media
audio visual diam
c)
Media
audio semi gerak
d)
Media
visual gerak
e)
Media
visual diam
f)
Media
visual semi gerak
g)
Media
audio
h)
Media
cetak
Sedangkan menurut Oemar H. Malik, ada empat
klasifikasi media pengajaran, yaitu:
a.
Alat-alat
visual yang dapat dilihat,
b.
Alat-alat
yang bersifat auditif atau yang hanya bisa didengar,
c.
Alat-alat
yang bisa dilihat dan didengar,
d.
Dramatisasi.
Namun
menurut Gagne, ada tujuh macam klasifikasi media, yaitu: benda untuk
didemonstransikan, komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak,
film bersuara, mesin belajar. Tujuh macam pengklasifikasian media tersebut
kemudian di kaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkat
hierarki belajar yang di kembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik
minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi-kondisi external,
menuntut cara berfikir, memasukan alih ilmu, menilai prestasi dan memberi umpan
balik.
Berdasarkan
beberapa pengklasifikasian di atas dapat ditarik kesimpulan secara umum media
pembelajaran ada lima yaitu: media berbasis cetakan, media berbasis visual,
media berbasis audio-visual, media berbasis komputer, media berbasis manusia.
F.
Karakteristik Media Pembelajaran
Pengklasifikasian
sebagaimana yang telah dibahas pada uraian terdahulu menjelaskan karakteristik
atau ciri-ciri spesifik masing-masing media berbeda satu dengan lainnya sesuai
dengan tujuan dan maksud pengelompokan. Kita dapat mengetahui karakteristik
media menurut tinjauan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan
kontrolnya oleh si pemakai dan sebagainya. Juga dapat dilihat dari kemampuan
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, percakapan,
maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkat hirarki belajar. Seperti
dikemukakan oleh Kemp (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan
situasi belajar tertentu. Sebagaimana yang juga dikatakan oleh Arief S. Sadiman
(1986) bahwa klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan media
merupakan kesatuan yang tidak
terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran. Berikut ini adalah
penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik media pembelajaran.
1. Media berbasis manusia
Diantara
beberapa media media berbasis manusia merupakan media tertua untuk mengirimkan
dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila
tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan
pemantauan pembelajaran siswa. Media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi
proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke
waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar. Seringkali dalam suasana
pembelajaran, siswa pernah mengalami pengalaman belajar yang jelek dan
memandang belajar sebagai sesuatu yang negatif. Instruktur manusia “sebagai
media” secara intuitif dapat merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya
pengalamn belajar yang akan membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Media
berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang
berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang
berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh
pelajar. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah yang relevan.
b. Mengidentifikasi pengetahuan dan
ketrampilan yang terkait untuk memecahkan masalah.
c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu
dapat diterapkan untuk pemecahan masalah.
d. Tuntun explorasi siswa.
e. Kembangkan masalah dalam konteks yang
beragam dengan tahapan tingkat kesulitan.
f. Nilai pngetahuan ssiwa dengan
memberikan masalah baru untuk dipecahkan.
Sedangkan bertanya ala Socrates:
a. Mengidentifikasi pertanyaan
yang meminta siswa berbagi, menganalisis, mengevaluasi, dan mensintesis
pekerjaan atau tugas mereka.
b. Pelajaran mungkin bisa
dimulai dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai pembahasan explorasi. Siswa
slsnjutnya dapat dikelompokan dalam kelompok-kelompok kecil untuk mendalami isu
dan gagasan-gagasan yang muncul dalam pembahasan kelompok besar.
c. Menentukan apakah siswa harus belajar atau bekerja bersama-sama dalam
kelompok, perorangan, seorang demi seorang, atau secara bebas.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran
dengan media berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif.
1.
Media berbasis Cetakan
Media
berbasis cetakan paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal,
majalah, dan lembaran kertas. Dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal
yang harus diperhatikan saat merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi,
daya tarik, ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.
Pembelajaran
berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan istilah
pembelajaran tertprogram yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Dengan
format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan respon siswa diminta
baik dengan cara menjawab pertanyaan atau berpartisipasi dalam kegiatan
latihan.
Materi media berbasis cetak merupakan dasar
pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pembelajaran lainnya. Yang
mempunyai ciri sebagai berikut:
a. Teks dibaca secara linear.
b. Teks menampilkan komunikasi satu arah dan
reseptif.
c. Teks ditampilkan statis.
d. Pengembangan sangat tergantung pada
prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual.
e. Teks
juga berorientasi pada siswa.
f. Informasi
dapat diatur dan ditata ulang oleh pemakai.
- Media berbasis cetak memiliki kelebihan yaitu:
a. Dapat menyajikan pesan atau informsi dalam
jumlah yang banyak.
b. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan
kebutuhan, minat, dan kecepatan masing-masing.
c. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja, karena mudah dibawa
c. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja, karena mudah dibawa
d. Bahkan lebih menarik apabila di lengkapi
dengan gambar dan warna.
e. Perbaikan atau revisi mudah dilakukan.
- Sedangkan kelemahan media berbasis cetak :
a. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
b. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat
siswa untuk membacanya.
c. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan
sobek.
2. Media berbasis Visual
Seperti
halnya media berbasis cetak, media visual tak jauh beda dengan media berbasis
cetak. Yakni juga merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi
pembelajaran lainnya yang memiliki karakteristik:
a. Visual diamati berdasarkan ruang.
b. Visual juga menampilkan komunikasi satu arah dan reseptic.
c. Visual juga ditampilkan statis.
d. Persepsi visual digunakan sebagai acuan dalam prinsip-prinsip
kebahasaan media berbasis teks.
e. Media visual juga berorientasi pada siswa.
f. Informasi dapat ditata ulang dan diatur oleh pemakai.
Media
berbasis visual (image/perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam
proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui
elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingtan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan
visual itu untuk menyakinkan adanya proses informasi.
- Kelebihan media berbasis visual:
a. Lebih menarik karena ada gambar, sehingga memberikan pengalaman nyata
untuk siswa.
b. Lebih mudah mengingat dengan visual peta konsep, maid mapping dan
singkatan.
c. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi
struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
d. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
- Kekurangan media berbasis visual:
a. Akan terjadi kesulitan jika siswa mengalami masalah pada indra
penglihatannya.
b. Siswa tidak akan memahami gambar jika gambar tidak jelas atau tidak
sama dengan bentuk nyatanya.
c. Tidak dapat melayani siswa dengan gaya belajar auditif dan
kinestetik.
d. Membutuhkan waktu yang lama untuk membuat gambar dan ketrampilan
khusus menyajikan gambar sesuai wujud aslinya.
3.
Media berbasis audio visual
Teknologi
audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan
audio dan visual. Karakteristik media berbasis audio visual ialah:
a. Bersifat linier
b. Menyajikan visualisasi yang
dinamis
c. Digunakan dengan cara yang
sudah ditetapkan sebalumnya oleh perancang atau pembuatnya
d. Merupakan representasi fisik
dari gagasan riil atau gagasan abstrak
e. Dikembangkan menurut prinsi
psikologi behaveiorisme dan kognitif.
f. Umumnya berorientasi kepada
guru, dengan tingkat keterlibatan siswa yang interaktivnya rendah.
Pengajaran
melalui audio visual, memiliki karakteristik pemakaian perangkat keras selama
proses belajar, seperti penggunaan proyektor, tape recorder, proyektor visual
yang lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan
materi yang penerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak
seluruhnya bergantung pada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.
- Kelebihan media berbasis audio visual:
a. Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani gaya
bahasa siswa auditif maupun visual.
b. Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media
audio maupun visual.
c. Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat
langsung, sehingga tidak hanya membayangkan.
d. Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan
media audio visual.
- Kekurangan media berbasis audio visual:
a. Pembuatan media audio visual memerlukan waktu yang lama, karena
memadukan 2 elemen yakni audio dan visual.
b. Membutuhkan ketrampilan dan ketelitian
dalam pembuatannya.
c. Biaya yang digunakan dalam pembuatan media
audio visual cukup mahal.
d. Jika tidak terdapat piranti pembuatannya akan sulit untuk
membuatnya(terbentur alat pembuatannya).
4.
Media berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara
menghasilakan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang
berbasis mikro prosesor. Media berbasis komputer memiliki karakteristik:
a. Dapat digunakan secara
acak, non sekuensial, atau secara linear.
b.Dapat digunakan
berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang atau pengembang sebagaimana direncanakannya.
c. Biasanya gagasan-gagasan
disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol, grafik.
d. Prinsip-prinsip ilmu
kognitif untuk mengembangkan media ini.
e. Pembelajaran berorientasi pada siswa dan melibatkan interaksi siswa yang
tinggi.
Simulasi
pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis, interaktif,
dan perorangan. Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran.
G.
Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat
Dalam pemilihan media pembelajaran harus
memperhatikan efektifitas dan efisiensinya. Ada empat kriteria pemilihan media
yang operlu di perhatikan bagaimana dikemukakan oleh Dick dan Carrie :
1. Ketersediaan sumber setempat, bila media yang bersangkutan tidak
terdapat pada sumber-sumber yang ada maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
2. Ketersediaan dana , tenaga dan fasilitas.
3. Faktor yang menyabngkut keluesan, kepraktisan, dan ketahanan media
yang digunakan untuk jangka waktu yang lama; bila digunakan dimana saja dengan
peralatan yang ada disekitarnya dan
kapanpun serta mudah dibawa.
4. Efektifitas dan efisiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup
panjang, skalipun nampaknya mahal, namun lebih murah dibandingkan media lainnya
yang hanya digunakan sekali pakai.
Prosedur pemilihan media sebagaimana yang dikemikakan oleh Arif S Sadiman ada tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan yaitu:
1. Model flow chart model ini menggunakan eliminasi dalam pengambilan
keputusan pemilihan.
2. Model matrix, berupa
penangguhan model pengambilan keputusan, pemilihan sampai seluruh kriteria
pemilihannya diidentifikasi.
3. Model Check list, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya
dipertimbangkan.
H. Fungsi Media Pembelajaran
Arsyad (2002), menyebutkan dalam bukunya
bahwa media memiliki empat fungsi yaitu:
1.
Fungsi
atensi
Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi
pelajaran.
2.
Fungsi
afektif
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa
ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3.
Fungsi
kognitif
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang
terkandung dalam gambar.
4.
Fungsi
kompensatoris
Media
pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami teks,
membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi
dalam teks dan mengingatnya kembali.
I. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat
media pembelajaran secara umum adalah untuk memperlancar interaksi antara guru
dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Cepi dan
Rudi (2009) dalam bukunya menyebutkan beberapa manfaat media pembelajaran
secara umum adalah sebagai berikut :
1)
Memperjelas
pesan agar tidak verbalitis.
2)
Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera.
3) Menimbulkan
gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
4) Memungkinkan
anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan
kinestetiknya.
5) Memberi
rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang
sama.
Sedangkan secara lebih khusus manfaat media
pembelajaran menurut Sudjana dan Rivai (1992) yaitu:
a) Dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik
perhatian mereka.
b) Makna
bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan
memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran.
c) Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi
verbal melalui kata-kata.
d) Siswa
lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya
mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan
memerankan.
Selain
beberapa manfaat media pembelajaran yang sudah disebutkan di atas masih ada
beberapa lagi manfaat media pembelajaran menurut beberapa ahli:
a. Menurut
Hamalik yang di kutip Azhar Arsyad (2002) mengemukakan bahwa “Pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa”.
b. Menurut
Kemp dan Dayton (1985) yang telah disebutkan dalam dalam bukunya Azhar Arsyad
(2002) manfaat Media Pembelajaran adalah:
1)
Penyampaian
pelajaran menjadi lebih baku;
2)
Pembelajaran
bisa lebih menarik;
3)
Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip
psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan
pengetahuan;
4) lama
waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat kerana kebnyakan mdia
hanya memerlukan waktu sinhkat untuk mengantarkan pesan dam sis pelajaran dalam
jumlah yang cukup banyak dan kemungkinanya dapat diserap oleh siswa;
5) Kualitas
hasil belajar dapat ditingkatkan bilaman integrasi kata dan gambar sebagai
media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan
cara yang terorganisasikn dengan baik, spesifik, dan jelas;
6) pembelajaran
dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media
pembelajaran dirancang untuk penggunaan secra individu;
7) Sikap
positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan.
8) Peran
guru dapat berubah kea rah yang lebih positif: beban guru untuk menjleskan yang
berulang-ulang mengenai isi elajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan
sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses
belajar mengajar.
c. Menurut
Encyclopedia of Educatioanal Reseach dalam Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad
(2002: 25) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:
a. Meletakkan
dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme;
b. Memperbesar
perhatian siswa;
c. Meletakkan
dasar-dasar yang penting untuk perkembanganbelajar, oleh karena itu membuat
pelajaran lebih mantap;
d. Memberikan
pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan
siswa.
e. Menumbuhkan
pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup;
f. Membantu
tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa;
g. Memberikan
pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi
dan keragaman yang banyak dalam belajar.
J. Tujuan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat
diperlukan dalam kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan.
Media pembelajaran di sekolah digunakan
dengan tujuan antara lain sebagai berikut :
1.
Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami konsep, prinsip,
dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan media yang paling tepat menurut
sifat bahan ajar.
2.
Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga lebih
merangsang minat dan motivasi peserta didik untuk belajar.
3.
Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena peserta didik
tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media tertentu.
4.
Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik.
5.
Memperjelas informasi atau pesan pembelajaran.
6.
Meningkatkan kualitas belajar mengajar.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan
tentang tujuan pemanfaatan media adalah:
1.
pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan
motivasi,
2.
bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
3.
metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
4.
siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar
K. Urgensi Media Pembelajaran
Dalam
tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam
pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa
pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa,
tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri.
Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi
yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student
centered).
Dalam
kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai
fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif
berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud
(menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah,
petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah,
rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta
fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer,
perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Bertitik
tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada
hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi
atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima
pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa
dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan
non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan
(Criticos, 1996).
Berdasarkan
batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan
hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber
belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar
(di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.
L.
Peranan Media Pembelajaran
Peranan media pembelajaran tidak akan
terlihat apabila penggunaannya tidak sejalan dengan isi dan tujuan pembelajaran
yang dirumuskan. Oleh karena itu, media pembelajaran yang digunakan harus
disesuaikan dengan kebutuhan, situasi, dan kondisi masing-masing. Suatu media
tidak harus dinilai dari kecanggihan, tetapi dinilai dari fungsi dan perannya.
Media yang digunakan bisa berupa gambar, lukisan, atau video tentang objek
tertentu.
Peranan media pembelajaran menurut Sudjana
dan Rivai (2009:6-7) adalah (1) alat untuk memperjelas bahan pengajaran pada
saat guru menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini media digunakan guru sebagai
variasi penjelasan verbal mengenai bahan pengajaran; (2) alat untuk dikaji
lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam belajar mengajar; dan (3)
sumber belajar bagi siswa, media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus
dipelajari siswa baik individu maupun kelompok.
Peranan media sangat membantu siswa dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti berusaha memaksimalkan media
foto jurnalistik tematik potret bencana dari surat kabar sebagai media
pembelajaran menulis poster untuk meningkatkan kualitas siswa maupun guru.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhari. 2002. MEDIA PEMBELAJARAN.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Asnawir dan Basyiruddin. 2002. MEDIA
PEMBELAJARAN. Jakarta: Ciputat Pers.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. MEDIA
PENGAJARAN. Bandung: Sinar
Riyana, Cepi. dan Susilana, Rudi. 2009. MEDIA
PEMBELAJARAN: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV
WACANA PRIMA.
Sadjiman, Arief S. (dkk). 2005. MEDIA
PENDIDIKAN: Pengertian, Pegembangan dan Pemanfaatnnya. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Zakiah Drajat, 1992. ILMU PENDIDIKAN DASAR,
Jakarta: Bumi Aksara.
http://multazam-einstein.blogspot.com/2013/05/makalah-klasifikasi-dan-karakteristik.html
Azhar
Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2003),
Asnawir
dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran,(Jakarta: Ciputat Pers,
2002), hlm. 11Cecep
Kustandi dan Bambang Sudjipto, Media Pembelajaran, (Bogor:
Ghalia Indonesia, 2011),
Asnawir
dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran
Azhar
Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010),
Azhar
Arsyad, Media Pembelajaran,
Cecep
Kustandi dan Bambang Sudjipto, Media Pembelajaran,
Kurtek.upi.edu/media/sources/2-klasifikasi
media.pdf. 3/4/2013.pkl11:56.
Cecep
Kustandi dan Bambang Sudjipto, Media Pembelajaran,
Azhar
Arsyad, Media Pembelajaran,
http://gtnheni.blogspot.com/2011/12/kelebihan-dan-kekurangan-jenis-jenis.html.3/4/2013.pkl11:56.
Cecep
Kustandi dan Bambang Sudjipto, Media Pembelajaran
Azhar
Arsyad, Media Pembelajaran
http://gtnheni.blogspot.com/2011/12/kelebihan-dan-kekurangan-jenis-jenis.html,
3/4/2013.pkl.11:50
Cecep
Kustandi dan Bambang Sudjipto, Media Pembelajaran
Azhar
Arsyad, Media Pembelajaran
Asnawir
dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran